Minggu, 12 Februari 2017

Perkembangan Pengetahuan tentang Kesehatan Mata

Perkembangan Pengetahuan tentang Kesehatan Mata

Seiring dengan meningkatnya perhatian dan pengetahuan pengaruh gizi terhadap kesehatan, khususnya kesehatan mata menyebabkan pesatnya pertumbuhan pasar terhadap produk-produk kesehatan, makanan obat, makanan kesehatan, obat kesehatan, suplemen makanan, suplemen kesehatan, obat herbal, obat alamimata. Sebagian besar produk-produk untuk kesehatan mata yang dipasarkan sekarang berbentuk suplemen, makanan obat, makanan kesehatan, obat kesehatan, suplemen makanan, suplemen kesehatan obat herbal, obat alami. Selain senyawa antioksidan (vitamin A, C, dan E) yang sebelumnya telah diketahui dapat meningkatkan kesehatan mata, senyawa lain seperti lutein, zeaxanthin, dan astaxanthin, baru-baru ini diketahui sebagai senyawa yang dapat meningkatkan kesehatan mata.
Lutein suatu kelompok senyawa karotenoid berwarna kuning yang banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau. Lutein terdapat di macula dan dipercaya dapat melindungi mata dari kerusakan oksidatif oleh sinar radiasi ultraviolet (UV).
Macula berada di tengah-tengah retina dan bersebelahan langsung dengan lensa mata. Macula merupakan daerah kecil yang mengandung jutaan sel yang membantu menghasilkan penglihatan yang tajam untuk membaca atau melihat obyek dengan jelas.
Senyawa karotenoid lain yang terdapat di dalam macula adalah adalah zeaxanthin, yang diketahui dapat memberikan manfaat untuk kesehatan mata.
Penelitian yang dilakukan oleh Chitchumroonchokchai dan koleganya pada tahun 2004 dari Ohio State University, menunjukkan bahwa lutein dan zeaxanthin dapat melindungi sel lensa manusia dari paparan sinar UV, yang merupakan penyebab utama terjadinya penyakit katarak. Selain itu, mereka membandingkan aktivitas antioksidan lutein dan zeaxanthin dengan vitamin E. Hasilnya menunjukkan bahwa lutein dan zeaxanthin menunjukkan aktivitas 10 kali lebih tinggi dibandingkan dengan vitamin E dalam melindungi sel lensa dari kerusakan akibat sinar ultraviolet.
Pada tahun yang sama juga dilakukan penelitian oleh Neuringer dan kolega, menunjukkan kemampuan lutein dan zeaxanthin dalam meningkatkan kesehatan mata. Sedangkan pengujian pada hewan yang disponsori oleh DSM Nutritional Products Swiss, menunjukkan bahwa suplementasi atau penambahan lutein dan zeaxanthin meningkatkan aktivitas antioksidan di dalam darah.
Kelompok senyawa karotenoid lainnya yang ternyata memiliki kemampuan untuk melindungi macula dari paparan sinar UV adalah astaxanthin. Guerin et al. (2003) menyebutkan bahwa kemampuan antioksidan dan anti-inflamasi senyawa astaxanthin dapat memberikan efek perlindungan mata dari sinar UV.
Sampai saat ini aktivitas antioksidan dari senyawa lutein, zeaxanthin, dan astaxanthin memberi jawaban mekanisme terjadinya peningkatan kesehatan mata. Radikal bebas yang berasal dari sinar UV atau cemaran udara, masuk ke mata mengakibatkan terjadinya reaksi oksidasi molekul-molekul rentan pada lensa mata.

Perawatan Kesehatan Mata

Agar mata bisa terjaga kesehatannya, ada baiknya kita melakukan tips perawatan kesehatan mata berikut ini :
1.Periksa mata setiap 12 bulan
Masalah penglihatan yang tidak ditangani akan berkembang semakin parah , sebaiknya dihindari memakai lensa kontak atau kacamata yang tidak lagi cocok untuk anda karena dapat menyebabkan masalah penglihatan dan sakit kepala.
2.Kacamata anti-UV
Sinar UV dapat membuat kerusakan serius pada mata. Kacamata yang baik dapat mencegah hal ini. Ketika membeli kacamata, pastikan yang dapat memantulkan paling tidak 98% radiasi UV.
3. Nutrisi untuk Mata
Studi baru-baru ini menunjukkan bahwa vitamin dan kelompok antioksidan dapat mencegah, atau paling tidak memperlambat degenerasi makular dan pertumbuhan katarak. Nutrisi yang baik bagi tubuh juga baik untuk mata.
4. Penggunaan cahaya yang cukup
Bekerja dengan cahaya minim dapat menyebabkan kelelahan mata, tapi cahaya yang terlalu terang juga tidak baik. Arah cahaya terbaik jika bekerja menggunakan komputer adalah dari lampu meja bercahaya lembut dari arah samping. Kurangi tingkat terang (brightness) monitor. Warnanya online pharmacy no prescription memang jadi tak terlalu tajam, tapi mata akan jadi lebih nyaman.
5. Istirahatkan mata Anda
Hampir semua orang merasakan mata mereka jadi tidak nyaman setelah duduk seharian di depan layar komputer. Hal ini disebabkan mata berkedip 25% lebih sedikit dari biasanya, yang menyebabkan mata jadi kering. Satu hal yang bisa dilakukan adalah menutup mata Anda dan menghitung sampai 5 sebelum membukanya kembali. Hal lainnya adalah berpaling dari layar monitor dan fokus pada sebuah objek yang jauh. Lakukan ini selama beberapa menit setiap 30 menit.
6. Cari lensa kontak dengan kualitas baik
Tidak semua lensa kontak sama. Ada yang aman untuk mata Anda, dan ada juga yang beresiko merusak mata.
7. Jika memakai lensa kontak, rawatlah dengan baik
Lensa kontak tidaklah begitu merepotkan, tapi Anda juga tak dapat mengabaikan kebersihannya. Setiap kali akan memakai atau melepaskan lensa kontak Anda, bilaslah. Anda juga harus mengganti cairannya, ketika Anda menaruh di tempatnya waktu Anda tidur di malam hari.
8. Pakailah lensa kontak sesuai jadwal yang disarankan
Ada orang yang berbiat menghemat dengan memakai lensa kontak lebih lama daripada yang dimaksudkan. Ini bukanlah hal yang baik. Meskipun kulitas lensanya tidak akan berkurang, tumpukan protein dapat mengaburkan penglihatan Anda. Hal lain yang harus dipertimbangkan adalah, semakin lama Anda memakai lensa kontak Anda, semakin tinggi resiko mata Anda terkena infeksi.

Senin, 02 Januari 2017

SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN TIGA VARIABEL



SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN TIGA VARIABEL
1. Fira, Devy, dan Selly pergi bersama-sama ke toko buah. Fira membeli 2 kg apel, 2 jeruk dan  1 kg pir dengan harga Rp.67.000,00. Devy membeli 3 kg apel, 1 kg jeruk, dan 1 kg pir dengan harga Rp.61.000,00. Dan selly membeli  1 kg apel, 3 kg jeruk, dan 2 kg pir dengan harga Rp.80.000,00. Maka tentukanlah 1 kg apel, 1 kg jeruk, dan 4 kg pir.
Pembahasan :
misalkan: 
Apel  = x
Jeruk = y 
Pir = z

Sistem persamaan linear :
1) 2x + 2y + z = 67.000
2) 3x + y + z = 61.000
3) X + 3y + 2z = 80.000
Ditanya : x + y + 4z = ...?

Persamaan 1 dan 2 
2x + 2y + z = 67.000
3x +  y  + z = 61.000 
-x + y          = 6.000 (persamaan 4)

Persamaan 2 dan 3
3x + y  + z   = 61.000|x2| 6x + 2y + 2z = 122.000
X  + 3y + 2z = 80.000|x1|   x + 3y + 2z = 80.000  -
          5x – y          =  42.000 (persamaan 5)

Persamaan 4 dan 5
5x – y =  42.000
-x + y  =    6.000 +
      4x = 48.000
        x = 12.000

jika –x + y = 6.000
= - 12.000 + y = 6.000
                      Y = 6.000 + 12.000
   = 18.000
Jika 2x + 2y + z = 67.000
= 2 . (12.000) + 2 . (18.000) + z = 67.000
   24.000 + 32.000 + z = 67.000
   z = 67.000 - 24.000 - 32.000
z = 7.000


jadi untuk x + y + 4z adalah 
= 12.000 + 18.000 + 4 . (7.000)
= Rp.58.000,00

2. Pada sebuah toko buku kia membeli  4 buku, 2 pulpen, 3 pensil dengan harga Rp. 26.000,00. Dina membeli 3 buku, 3 pulpen, 1 pensil dengan harga Rp.21.000,00. Dika membeli 3 buku dan 1 pensil dengan harga Rp.12.000,00. Jika didin membeli  2 pulpen dan 3 pensil , maka tentukan biaya yang dikeluarkan oleh didin. 
Pembahasan :
misalkan: 
Buku  = x
Pulpen  = y 
Pensil  = z

Sistem persamaan linear :
1) 4x + 2y + 3z = 26.000
2) 3x + 3y + z = 21.000
3) 3x + z = 12.000
Ditanya : 2y + 3z = ...?

Persamaan 2 dan 3 
3x+3y+z = 26.000
3x + z     = 12.000 
3y          = 3.000 (persamaan 4)

Persamaan 1 dan 2
4x + 6.000  + 3z   = 26.000| 4x + 3z = 20.000 |x3| 12x + 9z = 60.000
3x  + 9.000 +  z = 21.000   | 3x + z = 12.000   |x4|12x  + 4z = 48.000
                                                                5z =  12.000 (persamaan 5)
        Z = 2.400

jadi untuk 2y + 3z adalah 
= 2 . (3.000) + 3 . (2.400)
= 6.000 + 7.200
= Rp.13.200,00

3. jumlah uang  dani, dini, dudi, Rp.150.000,00 jumlah uang dani dan dini Rp.30.000,00 kurang dari dua kali uang dudi. Jumlah uang dani dan dudi Rp.30.000,00 lebih dari dua kali uang dini 
jadi berapa uang dani, dini, dan dudi ? 

pembahasan :
x = dani
y = dini
z = dudi
1) x + y + z = 150.000 . . . (1)
2) x + y = 2z - 30.000
x + y + 2z = -30.000 . . . (2)
3) x + z = 2y + 30.000
x - 2y + z = 30.000 . . . (3)

jawab :
 x + y + z = 150.000
x – 2y + z = 30.000 -
    3y = 120.000
      y = 40.000

x + y + z = 150.000
x + y – 2z = 30.000 
     3z = 120.000
      z  = 40.000

x + y + z = 150.000
x + 40.000 + 40.000 = 150.000
x = 150.000 – 80.000 
x = 60.000,00

jadi uang dani= Rp.60.000,00 dini=Rp. 40.000,00 dudi=Rp.40.000,00

4. 4. Harga 2 buah mangga dan 3 buah jeruk adalah Rp. 6000, kemudian apabila membeli 5 buah mangga dan  4 buah jeruk adalah Rp11.500,-
Berapa jumlah uang yang harus dibayar apabila kita akan membeli  4 buah mangga dan 5 . buah jeruk ?
Jawab :
Dalam menyelesaikan persoalan cerita seperti di atas diperlukan penggunaan model       matematika.
Misal:  harga 1 buah mangga adalah x dan harga 1 buah jeruk adalah y
Maka model matematika soal tersebut di atas adalah :
2x + 3 y = 6000
5x + 4 y = 11500
Ditanya  4 x + 5 y =  ?
Kita eliminasi variable x :
2x + 3 y = 6000     | x 5 |  = 10x + 15 y = 30.000
5x + 4 y = 11500   | x 2 |  = 10x +   8 y = 23.000    -    ( karena x persamaan 1 dan 2 +)
7y  = 7000
y  = 1000
masukkan ke dalam suatu persamaan :
2x + 3 y = 6000
2x + 3 . 1000 = 6000
2x + 3000 = 6000
2x   = 6000 – 3000
2x = 3000
x = 1500
didapatkan x = 1500 (harga sebuah mangga) dan y = 1000 (harga sebuah jeruk)
sehingga uang yang harus dibayar untuk membeli 4 buah mangga dan 5 buah jeruk
adalah  4 x + 5 y = 4. 1500 + 5. 1000
= 6000 + 5000 = Rp. 11.000,00


MAKALAH AL-KARIM



DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
BAB II : PEMBAHASAN
1.1 Arti Al-Karim Secara Rinci
1.2 Pengertian Al-Karim
1.3 Al-Karim Sebagai Teladan Kita Semua
BAB III : PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran







BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semua yang ada di alam ini merupakan ciptaan (makhluk) Allah SWT. Allah SWT mempunyaisifat-sifat yang agung, mulia, dan besar yang tidak terdapat pada semua rnakhluk-Nya. Oleh karena itu,semua makhluk-Nya harus menyembah kepada-Nya. Namun. sifat-sifatAllah SWT tersebut tidak hanyatergambar dalam sifat wajib-Nya, melainkan juga dari nama-nama baik yang menyertai-Nya (Asma’ulHusna).
Firman Allah SWT dalam QS Al Hasyr ayat 24 : “Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang  Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada dilangit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Apabila seseorang menyatakan diri mencintai Allah SWT, maka hal ini bisa dibuktikan dari seberapa sering ia menyebut nama-Nya. Menyebut Allah SWT dapat dilakukan dengan menyebut kalimat¬kalimat tayyibah atau menyebut nama-nama Allah SWT dalam Asmaul Husna. Keduanya merupakan proses zikir (mengingat) kepada Allah SWT.

Firman Allah SWT dalam Alquran : “Hanya milik Allah asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu.”(QS. Al A’raaf : 180)

Berdasarkan ayat di atas, kita diperintahkan untuk selalu menyebut nama-nama Allah SWT yang terhimpun dalam Asmaul Husna. Semua kegiatan yang dilakukan sebaiknya didahului dengan menyebutnama-Nya (terwujud dalam kalimat basmalah). Allah SWT memerintahkan untuk menyebut-Nya denganAsmaul Husna sebagai pujian dan pengantar doa kepada-Nya. Dalam berdoa kita pasti meminta sesuatu.Dengan memuji nama-Nya terlebih dahulu, harapan akan terkabulnya doa kita tentu akan semakin besar. 

Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah menjelaskan : “Sesungguhnya Allah SWT mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu,barang siapa yang menghafalkannya, maka ia akan masuk surga” (HR. Bukhari)

Hal ini menunjukkan apabila kita mengenal Asma`ul Husna dengan bersungguh-sungguh,menghafal, kemudian memahami maknanya serta beribadah kepada Allah maka akan menjadi penguatiman yang paling besar, bahkan mengenal Asma` dan sifat-Nya merupakan dasar iman, di mana iman seseorang itu kembali kepada dasar yang agung ini
1.2 Rumusan Masalah
Pada kesempatan kali ini, kami akan menjelaskan secara rinci salah satu Asmaul Husna, yaitu  Al Karim. Penjelasan yang akan kami bahas diantaranya :

- Apa itu Asmaul Husna?
- Apa arti Al-Karim secara rinci?
- Apa pengertian Al Karim?
- Apa keutamaan dan makna yang termuat dari Asmaul Husna Al-Karim
- Apa saja yang dapat diteladani dengan memahami makna Al Karim











BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Asmaul Husna
Dalam agama Islam, Asmaa'ul husna (bahasa Arab: أسماء الله الحسنى, asmāʾ allāh al-ḥusnā) adalah nama-nama Allah yang indah dan baik. Asma berarti nama dan husna berarti yang baik atau yang indah, jadi asma'ul husna adalah nama nama milik Allah yang baik lagi indah.

Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan nama-nama ini, karena nama-nama Allah adalah alamat kepadaDzat yang mesti kita ibadahi dengan sebenarnya. Meskipun timbul perbedaan pendapat tentang arti, makna, dan penafsirannya akan tetapi yang jelas adalah kita tidak boleh musyrik dalam mempergunakan atau menyebut nama-nama Allah ta'ala. Selain perbedaaan dalam mengartikan dan menafsirkan suatu nama terdapat pula perbedaan jumlah nama, ada yang menyebut 99, 100, 200, bahkan 1.000 bahkan 4.000 nama, namun menurut mereka, yang terpenting adalah hakikat Dzat Allah SWT yang harus dipahami dan dimengerti oleh orang-orang yang beriman seperti Nabi Muhammad.


Asma'ul husna secara harfiah adalah nama-nama, sebutan, gelar Allah yang baik dan agung sesuai dengan sifat-sifat-Nya. Nama-nama Allah yang agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan yang menyatu dalam kebesaran dan kehebatan milik Allah.

Para ulama berpendapat bahwa kebenaran adalah konsistensi dengan kebenaran yang lain. Dengan cara ini, umat Muslim tidak akan mudah menulis "Allah adalah ...", karena tidak ada satu hal pun yang dapat disetarakan dengan Allah, akan tetapi harus dapat mengerti dengan hati dan keterangan Al-Qur'an tentang Allah ta'ala. Pembahasan berikut hanyalah pendekatan yang disesuaikan dengan konsep akal kita yang sangat terbatas ini. Semua kata yang ditujukan pada Allah harus dipahami keberbedaannya dengan penggunaan wajar kata-kata itu. Allah itu tidak dapat dimisalkan atau dimiripkan dengan segala sesuatu, seperti tercantum dalam surat Al-Ikhlas.

"Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia". (Al-Ikhlas 112:1-4)


Para ulama menekankan bahwa Allah adalah sebuah nama kepada Dzat yang pasti ada namanya. Semua nilai kebenaran mutlak hanya ada (dan bergantung) pada-Nya. Dengan demikian, Allah Yang Memiliki Maha Tinggi. Tapi juga Allah Yang Memiliki Maha Dekat. AllahMemiliki Maha Kuasa dan juga Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Sifat-sifat Allah dijelaskan dengan istilah Asmaaul Husna, yaitu nama-nama, sebutan atau gelar yang baik.

1.2 Arti Al-Karim Secara Rinci
Secara bahasa, Al-Karim mempunyai arti Yang Maha Mulia, Yang Maha Dermawan atau Yang Maha Pemurah. Secara istilah, al-karim diartikan bahwa allah SWT Yang Maha Mulia lagi Maha Pemurah yang memberi anugrah atau rezeki kepada semua makhluk-Nya. Dapat pula dimaknai sebagai Zat yang sangat banyak memiliki kebaikan, Maha Pemurah, Pemberi Nikmat dan Keutamaan, baik ketika diminta maupun tidak. Hal tersebut sesuai dengan firmanya :
Q.S Al-Infitar : 6
يَا أَيُّهَا الإنْسَانُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الْكَرِيمِ 
Artinya : “Hai manusia, Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah?




1.3 Pengertian Al-Karim
Al Karim ialah Dzat yang banyak memberi dan berbuat baik tanpa diminta. Berbeda dengan As-Sakhiy (dermawan) yang suka memberi karena diminta. Atas dasar inilah, Allah memberikan nama-Nya dengan Al-Karim, bukan As-Sakhiy. Ada pendapat lain mengatakan, bahwa Al-Karim artinya ialah jika mampu membalas, ia justru memaafkan; jika berjanji, ia menepati; dan jika memberi, ia melebihi apa yang diharapkan, tidak peduli berapa banyak ia memberi dan kepada siapa ia memberi. Jika timbul kebutuhan kepada selainnya, ia tidak rela. Dia tidak menyia-nyiakan orang yang berlindung atau menyerahkan diri kepadanya, dan dicukupkannya orang itu dari perantara dan pembela lain. Tidak ada yang memiliki sifat-sifat ini selain Allah SWT.

 1.4 Makna yang mendalam dari pengertian Al-Karim 
Al-Azhari rahimahullah mengartikannya dengan: ” al-Karîm salah satu dari sifat Allah Azza wa Jalla dan nama-Nya. Maknanya, yaitu dzat yang sangat banyak memiliki kebaikan, amat pemurah, pemberi nikmat dan keutamaan”. al-Karîm adalah nama yang mencakup segala sifat yang terpuji. Allah Azza wa Jalla adalah al-Karîm (Maha Mulia) amat terpuji segala perpuatan-Nya.[3]




Ibnu Manzhûr rahimahullah menjelaskan: ” al-Karîm salah satu dari sifat Allah Azza wa Jalla dan nama-Nya. Yakni dzat yang amat banyak memiliki kebaikan, amat pemurah lagi pemberi. Pemberian-Nya tidak pernah habis. Dia-lah Dzat Yang Maha Mulia secara mutlak. al-Karîm adalah nama mencakup segala kebaikan, kemuliaan dan keutamaan. Nama ini juga menghimpun segala hal yang terpuji. Allah Azza wa Jalla mempunyai nama al-Karîm (Maha Mulia) artinya amat terpuji dalam segala perpuatan-Nya, Rabb yang memiliki ‘Arsy yang mulia lagi agung”[4].

              Jika kita mencermati nama al-Karîm dalam al-Qur’ân, nama Allah Azza wa Jalla yang mulia ini terulang sebanyak dua kali. Pertama, dalam surat an-Naml/27:40:
فَلَمَّا رَآَهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهُ قَالَ هَذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ
“Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, ia pun berkata: “Ini termasuk karunia Rabbku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Rabbku Maha Kaya lagi Maha Mulia”.
Tempat kedua, dalam surat al-Infithâr/82:6: Allah Azza wa Jalla berfirman:
يَا أَيُّهَا الْإِنْسَانُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الْكَرِيمِ
“Hai manusia, apa yang telah memperdaya kamu (berbuat durhaka) terhadap Rabbmu Yang Maha Pemurah”.

Pada ayat surat an-Naml di atas, Allah Azza wa Jalla menceritakan tentang perkataan Nabi Sulaiman Alaihissalam saat beliau menyaksikan wujud istana ratu Balqis di hadapannya. Pemberian Allah Azza wa Jalla tersebut dinilai oleh Nabi Sulaiman guna menguji rasa syukurnya pada Allah Azza wa Jalla atas segala nikmat yang diberikan kepadanya. Lalu, ayat ini ditutup dengan dua nama Allah Azza wa Jalla yang mulia al-Ghani (Maha Kaya) dan al-Karîm (Maha Mulia). Kedua nama ini sangat erat dengan konteks awal ayat tersebut. Siapa saja yang mau bersyukur, sikap tersebut tidak akan menambah kekayaan Allah Azza wa Jalla karena Allah Maha Kaya. Sebaliknya, barangsiapa yang tidak mau bersyukur tidak akan mengurangi kekayaan Allah Azza wa Jalla. Demikian pula, barangsiapa yang bersyukur akan mendapat balasan dari al-Karîm (Yang Maha Pemurah) balasan yang berlipat ganda. Dan barangsiapa yang tidak bersyukur, Allah Azza wa jalla tetap senantiasa memberi rezeki bagi mereka. Hal ini seperti termaktub dalam firman Allah:
إِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ وَلَا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ
“Jika kamu kafir maka sesungguhnya AllahMaha Kaya darimu (tidak memerlukanmu) dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi para hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai kesyukuran itu bagimu” [az-Zumar/39:7]

Barangsiapa bersyukur, sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri. Dan barangsiapa mengingkari (tidak bersyukur), sesungguhnya Allah Azza wa Jalla Maha Kaya lagi Maha Mulia. Allah Azza wa Jalla memberi bukan karena membutuhkan makhluk tapi karena Allah Azza wa Jalla mempunyai nama al-Karîm (Maha Pemurah).
Adapun pada ayat surat al-Infithâr, Allah Azza wa Jalla bertanya kepada manusia, apa yang membuat mereka teperdaya untuk selalu berbuat durhaka kepada Allah Azza wa Jalla. Padahal, Allah Azza wa Jalla senantiasa mencurahkan berbagai nikmat dan rahmat bagi mereka. Karena Allah bersifat Maha Pemurah terhadap seluruh manusia. Tidaklah pantas manusia berlaku demikian, karena Allah al-Karîm (pemurah) terhadap mereka.
Al-Karîm adalah yang mulia dalam segala hal, yang amat banyak pemberian dan kebaikannya, baik ketika diminta maupun tidak. Nama al-Karîm menunjukkan kesempurnaan kemuliaan Allah Azza wa Jalla dalam zat dan segala sifat serta perbuatan-Nya:
1. Allah Azza wa Jalla Maha Mulia dalam dzat-Nya. Tidak ada cacat sedikit pun dalam dzat Allah Azza wa Jalla. Sesungguhnya dzat Allah k Maha Indah.
2. Allah Azza wa Jalla Maha Mulia dalam segala sifat-Nya. Tidak ada sifat jelek pun pada Allah k . Sesungguhnya sifat-sifat Allah amat sempurna dalam segala maknanya.
3. Allah Azza wa Jalla juga Maha Mulia dalam segala perbuatannya. Tidak ada cacat dalam perbuatan Allah Azza wa Jalla. Sesungguhnya segala perbuatan Allah Azza wa Jalla penuh dengan berbagai hikmah yang luas.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Nama Allah al-Karîm mencakup makna kedermawanan, juga makna kemuliaan dan keluhuran, serta bermakna kelembutan dan memberi kebaikan”.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Secara global, makna al-Karîm adalah dzat yang suka memberi kebaikan yang banyak dengan amat mudah dan gampang. Lawannya, orang pelit yang amat sulit dan jarang mengeluarkan kebaikan” 

Diantara makna al-Karîm, Allah Azza wa Jalla berbuat baik kepada seluruh makhluk tanpa sebuah kewajiban yang mesti mereka kerjakan. Semua kebaikan yang diberikan Allah Azza wa Jalla kepada makhluk adalah semata-mata atas kemurahan-Nya kepada para makhluk.

Kemudian, sebagai (cermin) sifat karom-Nya, Allah Azza wa Jalla memaafkan sesuatu hak yang wajib diserahkan kepada-Nya. Allah Azza wa Jalla memaafkan dosa para hamba yang lalai dalam menunaikan kewajiban kepada Allah. Karena nama Allah al-Karîm beriringan dengan nama Allah al-‘Afuww (Maha Pemberi Maaf), seperti tertuang dalam sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِي اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha , ia berkata: “Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika seandainya aku mengetahui malam Lailatul Qadar, apa yang aku ucapkan?” Beliau bersabda: “Ucapkanlah: Ya Allah sesungguhnya engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia, Engkau mencintai sifat pemaaf, maka ampunilah aku”. [HR. at-Tirmidzi 5/534, dan dishahîhkan al-Albâni]
Disamping itu, jika seseorang bertaubat dari kesalahannya, Allah Azza wa Jalla menghapus dosanya dan menggantikan kesalahan tersebut dengan kebaikan. Allah Azza wa Jalla berfirman:
إِلَّا مَنْ تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang” [al-Furqân/25:70]

Begitu juga, sebagai cermin karom-Nya, Allah Azza wa Jalla senantiasa memberi, tanpa pernah terhenti pemberian-Nya. Allah Azza wa Jalla berfirman:
أَلَمْ تَرَوْا أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً
“Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin” [Luqmân/31:20]

Demikian pula sebagai bentuk karom-Nya, Allah Azza wa Jalla memberi nikmat dari semenjak pertama meskipun tanpa diminta. Allah Azza wa Jalla berfirman:
وَكَأَيِّنْ مِنْ دَابَّةٍ لَا تَحْمِلُ رِزْقَهَا اللَّهُ يَرْزُقُهَا وَإِيَّاكُمْ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
“Dan berapa banyak binatang yang tidak membawa rezkinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. [al-‘Ankabût/29:60]

Sebagai cermin sifat karom-Nya yang lain, Allah Azza wa Jalla memberi berbagai kebaikan tanpa mengharap pamrih, karena Allah Azza wa Jalla bersifat 
Maha Pemurah secara mutlak. Allah Azza wa Jalla berfirman:
مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ (57) إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ

“Aku tidak menghendaki rezki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh”. [Adz-Dzâriyât/51:57-58]

Termasuk pula dalam makna al-Karîm, Allah Azza wa Jalla memerintahkan para hamba-Nya untuk meminta kepada-Nya dan berjanji akan memperkenankan permintaan mereka. Bahkan memberitakan mengenai pemberian lain diluar permintaan mereka tersebut. Sebaliknya, akan marah kepada orang yang tidak berdoa kepada-Nya. Karena Allah itu Maha Pemurah. Allah Azza wa Jalla berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Dan Rabbmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” [Ghâfir/40:60]
Jadi intinya, pengertian nama al-Karîm adalah yang memiliki segala macam kebaikan dan kemuliaan serta keutamaan.

Orang yang masih dalam perjalanan sangat teringin untuk cepat sampai kepada Allah s.w.t. Dia terpesona melihat keadaan orang-orang yang telah sampai. Kadang-kadang timbul rasa tidak sabar untuk ikut sama sampai kepada tujuannya. Perasaan tidak sabar akan menimbulkan harapan atau cita-cita agar ada seseorang yang dapat menolong mengangkatnya. Orang yang diharapkan itu mungkin terdiri daripada mereka yang telah sampai atau mungkin juga dia menaruh harapan kepada wali-wali ghaib dan malaikat-malaikat.



Maksud dan tujuannya tidak berubah, iaitu sampai kepada Allah s.w.t tetapi dalam mencapai maksud itu sudah diselit dengan harapan kepada selain-Nya. Ini bermakna sifat bertawakal dan berserah dirinya sudah bergoyang. Sebelum dia terjatuh, Hikmat  ini menariknya supaya berpegang kepada al-Karim. Walau kepada siapa pun diletakkan harapan namun, harapan dan orang berkenaan tetap mencari al-Karim. Tidak ada harapan dan cita-cita yang dapat melepasi al-Karim.
Nama ini memberi pengertian istimewa tentang Allah SWT Al-Karim bermaksud:

1. Allah SWT Maha Pemurah.
2. Allah SWT memberi tanpa diminta.
3. Allah SWT memberi sebelum diminta.
4. Allah SWT memberi apabila diminta.
5. Allah SWT memberi bukan kerana permintaan, tetapi cukup sekadar harapan, cita-cita dan angan-angan hamba-hamba-Nya. Dia tidak mengecewakan harapan mereka.
6. Allah SWT memberi lebih baik daripada apa yang diminta dan diharapkan oleh para hamba-Nya.
7. Allah Yang Maha Pemurah tidak kedekut dalam pemberian-Nya. Tidak dikira berapa banyak diberi-Nya dan kepada siapa Dia memberi.
Paling penting, demi kebaikan hamba-Nya sendiri, Allah SWT memberi dengan bijaksana, dengan cara yang paling baik, masa yang paling sesuai dan paling bermanafaat kepada si hamba yang menerimanya.

1.5 Teladan dari Makna Al-Karim
Selanjutnya, berikut ini beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari mengetahui dan memahami makna nama Allah Azza wa Jalla al-Karîm. Perkara ini merupakan tujuan yang sesungguhnya bagi seorang muslim ketika memahami nama-nama Allah Azza wa Jalla tersebut. Agar nama al-Karîm benar-benar memberikan pengaruh positif bagi peningkatan iman dan perbaikan ibadah dan akhlak seorang muslim dalam kehidupannya sehari-hari. 

Dengan memahami makna nama Allah Azza wa Jalla al-Karîm akan menumbuhkan sifat-sifat yang mulia dalam diri seorang muslim, diantaranya:
1. Menanamkan sifat mulia dalam diri seorang muslim, karena Allah Maha Mulia dan mencintai orang yang bersifat mulia.
Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, “Makhluk yang paling dicintai Allah Azza wa Jalla adalah orang yang mampu menghiasi diri dengan sifat yang merupakan penjabaran dari sifat-sifat Allah Azza wa Jalla. Allah Azza wa Jalla Maha Mulia makam Dia Azza wa Jalla mencintai orang yang memiliki sifat mulia dari para hamba-Nya”[10] .
2. Menanamkan sifat pemurah dalam diri seorang muslim. Karena diantara makna al-Karîm adalah Maha Pemurah. Tentu Allah Azza wa Jalla amat mencintai orang yang bersifat pemurah. Dan Allah Azza wa Jalla membenci orang yang bersifat kikir. Allah Azza wa Jalla berfirman:
هَا أَنْتُمْ هَؤُلَاءِ تُدْعَوْنَ لِتُنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَمِنْكُمْ مَنْ يَبْخَلُ وَمَنْ يَبْخَلْ فَإِنَّمَا يَبْخَلُ عَنْ نَفْسِهِ وَاللَّهُ الْغَنِيُّ وَأَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ وَإِنْ تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُونُوا أَمْثَالَكُمْ
“Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang berkehendak (kepada-Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini”. [Muhammad/47:38]
3. Menumbuhkan rasa cinta yang dalam pada diri seorang muslim kepada Allah Azza wa Jalla . Karena Allah Azza wa Jalla bersifat Maha Pemurah. Allah Azza wa Jalla memberi nikmat tanpa batas kepadanya meskipun tanpa diminta.
4. Wajibnya memuliakan kitab Allah Azza wa Jalla, al-Qur’ânul Karîm. Karena, al-Qur’ân adalah kalam Allah Azza wa Jalla yang mulia, yang diturunkan melalui perantara malaikat yang mulia kepada Rasul yang mulia.
5. Wajibnya memuliakan malaikat-malaikat Allah Azza wa Jalla, diantaranya malaikat Jibril. Barang siapa yang membencinya, maka ia adalah musuh Allah Azza wa Jalla. Allah Azza wa Jalla berfirman :
مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِلَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ
“Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir”. [al-Baqarah/2:98]
6. Wajibnya mencintai para rasul Allah Azza wa Jalla. Barangsiapa yang membenci salah seorang diantara mereka, maka ia adalah musuh Allah Azza wa Jalla, sesuai dengan kandungan ayat di atas.
7. Menumbuhkan sifat suka memuliakan tetangga dan tamu, sesuai anjuran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
8. Menumbuhkan sifat suka pemaaf, karena Allah Azza wa Jalla menyukai sifat pemaaf.
9. Mendorong kita untuk selalu berdoa kepada Allah Azza wa Jalla. Karena Allah Azza wa Jalla Maha Pemurah terhadap hamba-Nya. Allah Azza wa Jalla malu mengembalikan tangan hamba yang diangkat saat berdoa dalam keadaan kosong. Karena nama Allah al-Karîm bergandengan dengan nama Allah Azza wa Jalla al-Hayiyyu sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut:
إِنَّ اللَّهَ حَيِيٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِي إِذَا رَفَعَ الرَّجُلُ إِلَيْهِ يَدَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا خَائِبَتَيْنِ.
“Sesungguhnya Allah Maha Malu lagi Maha Mulia, Allah malu apabila seseorang mengangkat kedua tangannya kepada-Nya mengembalikannya dalam keadaan kosong lagi merugi”. [HR. Abu Dâwud dan at-Tirmidzi, dishahihkan oleh al-Albâni]












BAB III
         PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Menghafal kata-kata Asma’ul Husna amat besar faedahnya bagi Umat Islam dan berpahala membacanya bila dilandasi keyakinan dan membenarkan isinya. Lebih dari itu, memahami dan makrifat terhadap makna hakiki yang terkandung di dalamnya akan membawa kearah pengalaman dan penghayatan, atau dengan kata lain mendarah daging.

1.2 Saran
Beribadahlah kepada Allah berdasarkan Asma`ul Husna ini.    Karena DiaMaha Penerima Taubat, berdzikir dengan-Nya karena Dia Maha Mendengar, beribadah dengan raga karena Dia Maha Melihat, dengan seterusnya.

             Sebagai umat Muslim sudi kiranya Kita “memahami maknanya, dan mempercayainya”,atau mampu melaksanakan kandungan-Nya, atau juga mempercayai kandungan makna-maknanya, menghafal, memahami maknanya dan mengamalkan kandungannya. Itusemua insya Allah dapat memperoleh curahan rahmat Ilahi sesuai niat dan usahanya


DAFTAR PUSTAKA
http://didit-pekiringan.blogspot.co.id/2014/09/al-karim-yang-maha-mulia-             dermawanatau.html
http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2014/12/asmaul-husna-al-karim.html